Peralatan Utama Las OAW diantaranya:
1) Silinder Gas
Silinder gas adalah botol baja yg bisa dipakai buat menyimpan dan mengangkut gas. Isi gas pada dalam silinder beragam mulai dari : 3500 liter, 5000 liter, 6000 liter, 7000 liter, & seluruhnya. Pada bagian atas silinder terdapat keran/katup buat mengisi & mengeluarkan gas seperti pada gambar 2.02 dan 2.03.
A)Silinder oksigen
Silinder oksigen dibuat sesuai dengan keperluan, yaitu menyimpan oksigen dengan tekan maksimum 150 kg/cm2 (2200 psi). Silinder ini dilengkapi dengan alat pengaman berupa keping yang terdapat pada katup silinder lihat gambar 2.04. Isi oksingen di dalam silinder dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan didalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekan di dalam 150 kg/cm2 maka isi oksigen adalah : 40 x 150 = 6000 liter
Pada keran/katup silinder masih ada ulir penghubung antara silider dengan regulator. Cara menghubungkannya artinya menggunakan memasukkan baut penghubung regulator pada katup silinder, kemudian diputar kearah kanan atau searah jarum jam lantaran ulirnya adalah ulir kanan.
Keselamatan Kerja untuk Silinder Oksigen
Oksigen itu sendiri tidak dapat menyala & meledak. Walaupun demikian oksigen akan mengakibatkan bahan terbakar dengan nir terkehendaki.
Adapun teknik-teknik penanganan silinder oksigen adalah menjadi berikut :
b). Silinder Asetilena
Di pada silinder asetilena berisi bahan berpori (misalnya asbes, kapas, & sutra). Bahan berpori ini berfungsi menyerap aseton & aseton digunakan buat menyimpan gas asetilena.
Aseton adalah suatu zat dimana asetilena bisa larut dengan baik pada bawah imbas tekanan asetilena pada silinder sebesar 17.Lima kg/cm2 (250 psi). Silinder asetilena pada lengkapi menggunakan sumbat pengaman yang masih ada pada temperatur kurang lebih 100/C. Apabila karena suatu karena silinder menjadi panas, sumbat pengaman akan melebur dan akan menaruh jalan keluar bagi gas asetilena.
Menghitung isi asetilena dalam silinder
Jumlah aseton yg masih ada pada dalam silinder adalah 40 % berdasarkan isi silinder dan setiap 1 liter aseton pada tekanan minimal 15 kg/cm2 bisa menyimpan asetilena sebanyak 360 liter. Misal isi silinder asetilena 50 liter, maka jumlah gas Asetilena pada dalam silinder tadi merupakan :
2)Regulator
Regulator atau alat pengaturan tekanan, gambar 2.06 & dua.07 berfungsi buat :
a)Mengetahui tekanan isi silinder,
b)Menurunkan tekanan isi sebagai tekanan kerja
c)Mengetahui tekanan kerja.
D)Menjaga tekanan kerja agar tetap (kontinu) meskipun tekanan isi beruba-ubah.
Pada regulator masih ada 2 buah indera penunjuk terhadap tekanan atau biasa disebut manometer, yaitu :
a) Manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja.
b) Manometer tekanan isi mempunyai skala lebih besar bila dibandingkan dengan manometer tekanan kerja.
Prinsip kerja regulator lihat gambar 2.07, dijelaskan sebagai berikut :
a) Setelah katup botol dibuka, gas tekanan tinggi menurut botol masuk kedalam ruang A melalui pipa (a).
B) Tekanannya (P1) bisa terbaca dalam manometer (G0.
C) Oleh dorongan sekerup penyetel tekanan (F), maka kelep ? Terbuka sang gaya pegas (E). Gas masuk keruang (B)
d) Ruang (B) dan (S) dipisahkan sang diafragma (D).
E) Bila gaya pada ruang (B) sedikit melebihi gaya berdasarkan ruang (S) (termasuk gaya pegas) maka diafragma turun dan katup (C) menutup lubang.
F) Bila gas dimuntahkan melalui brander maka gaya pada ruang B lebih mini dari gaya pada ruang S.
G) Pada ketika itu katup C terangkat oleh gaya pegas. Gas masuk ke ruang B hingga terjadi lagi ekuilibrium gaya pada diafragma.
Perbedaan antara regulator asetilena & oksigen yg paling primer adalah:
a) Regulator asetilena berulir kiri .
B) Pada ketika mengikat, putar ulirnya ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kanan atau searah dengan jarum jam.
C) Reguator oksingen berulir kanan, dalam saat mengikat putaran ulirnya ke arah kanan atau searah dengan jarum jam, sedangkan buat membuka diputar ke arah kiri atau antagonis dengan arah jarum jam.
D) Perbedaan lainnya :
(1) Tekanan dalam manometer
(a) Regulator asetilena
? Tekanan isi botol 20 s.D. 35 kg/cm2 atau yg senilai
? Tekanan kerja dua s.D. Tiga,5 kg/cm2 atau yang senilai
(b) Regulator oksigen
? Tekanan kerja 200 s.D 350 kg/cm2
? Tekanan kerja 20 s.D. 30 kg/cm2 atau yang senilai
(2) Warna bak manometer (tidak mutlak)
Regulator oksigen: terdapat tulisan oksigen warna bak biru/hitam/abu-abu
Regulator asetilena: terdapat goresan pena Asetilena rona bak merah.
Macam regulator
(1) Regulator satu tingkat.
(2) Regulator dua taraf
Keselamatan Kerja buat Regulator
Regulator terpasang pada masing-masing tabung oksigen untuk mengatur munculnya gas menurut dalam tabung menuju pembakar melalui selang. Regulator memiliki dua butir manometer untuk mengetahui tekanan isi gas pada dalam tabung yang diklaim manometer tekanan isi. Manometer tekanan kerja buat melihat tekanan kerja yg digunakan mengelas.
Tindakan pengamanan indera ini meliputi : tangan atau sarung tangan harus dibersihkan menurut minyak atau pelumas sebelum memegang regulator. Saat memasang regulator, bagian yang harus dipegang merupakan badan regulator bukan dalam manometernya. Katup regulator harus pada keadaan tertutup saat akan membuka kran tabung.
Cara membuka katup regulator dilakukan dengan memutar baut pengatur searah dengan jarum jam sampai terbuka.
Putar baut pengatur tekanan kerja secara perlahan ketika mengatur tekanan kerja supaya nir merusak membran manometer. Saat dilakukan pengaturan tekanan kerja dalam regulator, posisi badan berdiri di samping. Regulator yg rusak wajib segera diganti untuk pemakaian selanjutnya.
Tidak ada komentar: