Ulasan Tentang Peralatan utama las MIG ( Metal Inert Gas) : Mesin las Dan Pemasangan kabel-kabel las (pengkutuban) pada mesin las | Ilmu Las
MIG (Metal Inert Gas)
merupakan proses pengelasan yg energinya diperoleh dari busur listrik. Busur las terjadi pada antara permukaan benda kerja menggunakan ujung dawai elektroda yg keluar menurut nozzle bersama-sama dengan gas pelindung. MIG (Metal Inert Gas) umumnya dioperasikan secara semi otomatis, sebagai akibatnya menggunakan pesatnya perkembangan global kerja konstruksi yang membutuhkan pengelasan yg cepat
dan kualitas tinggi, maka proses MIG (Metal Inert Gas) sudah dijadikan alternatif proses pengelasan yg banyak dipakai, mulai menggunakan pekerjaan konstruksi ringan sampai berat.
Untuk melaksanakan pekerjaan las ini dibutuhkan peralatan primer yg nisbi lebih rumit apabila dibandingkan menggunakan peralatan Las busur listrik (SMAW), di mana di samping pembangkit tenaga & kabel-kabel las jua dibutuhkan perangkat pengontrol kawat elektroda, botol gas pelindung serta perangkat pengatur dan penyuplai gas pelindung. Sedang indera indera bantu dan keselamatan & kesehatan kerja merupakan nisbi sama dengan alat-indera bantu dalam proses pengelasan menggunakan SMAW. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal tadi, yuk kita pelajari bab ini dengan bahagia hati dan antusias.
Peralatan primer las MIG ( Metal Inert Gas)
Peralatan primer merupakan alat-alat yg bekerjasama langsung dengan proses pengelasan, yakni minimum terdiri berdasarkan:
Mesin las
Sistem pembangkit energi pada mesin MIG ( metal inert gas) pada prinsipnya merupakan sama dengan mesin SMAW yg dibagi pada dua golongan, yaitu :
Mesin las arus bolak kembali (Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current/DC Welding Machine), tetapi sinkron menggunakan tuntutan pekerjaan & jenis bahan yg pada las yang kebanyakan merupakan jenis baja, maka secara luas proses pengelasan dengan MIG ( metal inert gas) adalah memakai mesin las DC. Adapun gambar rangkaian perlengkapan mesin las merupakan menjadi berikut:
Mesin las MIG merupakan mesin las DC, umumnya berkemampuan sampai 250 amper. Dilengkapi dengan sistem kontrol, penggulung dawai gas pelindung, systempendingin dan rangkaian lain.
Sumber energi buat Las MIG ( metal inert gas) merupakan mesin las bertegangan konstan. Tenaga yg dimuntahkan bisa berubah-ubah sendiri sinkron dengan panjang busur. Panjang busur adalah jarak antara ujung elektroda ke benda kerja. Panjang busur ini bisa distel. Jika busur berubah
sebagai lebih pendek berdasarkan setelan semula, maka arus bertambah & kecepatan dawai berkurang. Sehingga panjang busur balik semula.
Sebaliknya bila busur berubah menjadi lebih panjang, arus berkurang, kecepatan kawat elektroda bertambah. Dengan sistem otomatis misalnya ini, yaitu mesin yang mengatur sendiri, maka panjang busur akan kontinu dan output pengelasan akan tetap baik. Adapun model gambar mesin las mig
sesuai fakta diatas adalah sebagai berikut :
Umumnya mesin las arus searah (DC) mendapatkan asal tenaga listrik berdasarkan trafo las ( AC ) yang kemudian diubah sebagai arus searah dengan voltage yang konstan (constant-voltage ). Pemasangan kabel-kabel las (pengkutuban) dalam mesin las arus searah bisa diatur/dibolak-balik sinkron menggunakan keperluan pengelasan, adalah dengan cara:
a) Pengkutuban pribadi (Direct Current Straight Polarity/DCSP/DCEN)
Dengan pengkutuban eksklusif berarti kutub positif( ) mesin las dihubungkan menggunakan benda kerja & kutub negatif (-) dihubungkan menggunakan kabel elektroda. Dengan interaksi misalnya ini panas pengelasan yang terjadi 1/tiga bagian panas memanaskan elektroda sedangkan dua/3 bagian memanaskan benda kerja.
B) Pengkutuban terbalik (Direct Current Reverce Polarity/DCRP/ DCEP)
Pada pengkutuban terbalik, kutubnegatif (-) mesin lasdihubungkan menggunakan benda kerja, dan kutub positif ( ) dihubungkan menggunakan elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/tiga bagian panas memanaskan benda kerja & dua/tiga bagian memanaskan elektroda.
Tidak ada komentar: