Ulasan Tentang Tekanan Kerja Tergantung dari Tipe Pembakaran Yang Dipakai Pada Las Asetelin | Ilmu Las
Besarnya tekanan kerja yg digunakan untuk mengelas tergantung menurut tipe pembakaran yang digunakan.
Sebelum menyampaikan perkara besarnya tekanan, terlebih dahulu kita bahas mengenai konversi antara beberapa satuan tekanan yg banyak
digunakan dalam regulator las oksidasi asetilena. Satuan-satuan tekanan yg poly digunakan merupakan : kg/cm2, bar (atm), Psi & kpa.
Adapun konversi satuan tekanan tersebut di atas secara kasar merupakan:
1 kg/ cm2 = 0,97 bar
1 bar = 1,03kg/ cm2
1 bar = 1 atm
1 atm = 14,7 psi
1 psi = 6,8 kpa
1 bar = 10 kpa
Besarnya tekanan kerja pada pembakar antara pembakar injector & pembakar mixer sangat tidak selaras, berikut ini besarnya tekanan untuk masing-masing tipe :
1) Pembakar tipe injector (tekanan rendah) diatur sebagai berikut :
a) Oksigen, besarnya tekanan kerja oksigen bisa dilihat pada mulut pembakar; dalam umumnya dua,5 atm.
B) Asetilena, besarnya tekanan kerja asetilena antara 0,3-0,lima atm.
2) Pembakar tipe mixer besar tekanan kerja buat oksigen juga asetilena adalah sama yaitu : antara 50 sampai 70 kpa.
Apabila satuan tekanan dalam regulator anda tidak sinkron dengan petunjuk pada atas, maka konversikan terlebih dahulu sebagai akibatnya harga/nilainya sama.
Prosedur mengatur tekanan kerja nir dibenarkan menggunakan tangan atau alat-alat yang mengandung minyak/oli/gemuk. Adapun prosedur pengaturannya merupakan sebagai berikut :
1) Memeriksa dengan teliti apakah katup dalam regulator sudah ditutup. Jika belum, hendaknya ditutup terlebih dahulu, yaitu dengan cara : buat katup pembakaran baik katup oksigen maupun katup asetilena diputar searah jarum jam sampai habis, buat katup regulator diputar antagonis arah jarum jam sampai pemutaran terasa ringan.
Dua) Membuka katup silinder oksigen dengan kunci pembuka katup antagonis arah jarum jam sebagai akibatnya terbuka penuh.
3) Membuka katup silinder asetilena menggunakan kunci pembuka katup berlawanan arah jarum jam sebesar ? Sampai ? Putaran; abaikan kunci pembuka katup menempel pada katup silinder asetilena.
4) Buka katup regulator oksigen menggunakan memutar baut pengatur searah jarum jam hingga jarum dalam Manometer tekanan kerja memilih dalam nomor yang dikehendaki (lihat besarnya tekanan kerja).
Lima) Lakukan misalnya pada langka 4 pada atas buat regulator Asetilena, yang perlu diingat merupakan tekanan kerja asetilena belum tentu sama dengan tekanan kerja oksigen
6) Tekanan yang ditunjukkan oleh pengaturan langkah 4) dan lima) merupakan tekanan manometer. Untuk menerima tekanan kerja anda wajib membuka katup oksigen pembakar. Pada waktu membuka katup tersebut, jarum manometer tekanan kerja terdapat memungkinkan mengalami penurunan. Apabila turun, naikkan menggunakan cara memutar baut pengatur regulator searah jarum jam sebagai akibatnya jarum manometer memperlihatkan nomor yang dikehendaki. Jadi besarnya tekanan kerja merupakan angka yg ditunjukkan sang jarum manometer tekanan kerja pada saat katup oksigen pembakar dibuka.
7) Lakukan hal yg sama dengan langkah 6 pada atas buat mendapatkan tekanan kerja asetilena.
Setelah peserta bisa mengatur tekanan kerja dengan lancar, selanjutnya diminta buat mengembalikan tekanan kerja menjadi nol menggunakan mekanisme sebagai berikut :
1) Menutup seluruh katup Silinder
dua) Membuang residu-sisa gas melalui katup-katup pembakar
tiga) Setelah jarum pada manomerter memilih dalam nomor nol, kemudian tutuplah katup regulator dengan memutar baut pengatur regulator antagonis arah jarum jam.
Tidak ada komentar: