Klasifikasi cara pengelasan
Mengelas secara generik adalah suatu cara menyambung logam menggunakan memakai panas, tenaga panas dalam proses pengelasan dibutuhkan buat memanaskan bahan lasan hingga cair/leleh sebagai akibatnya bahan las tersambung menggunakan atau tanpa kawat las sebagai bahan pengisi, lantaran pada syarat pengelasan eksklusif nir memerlukan bahan pengisi dalam proses pengelasan.
Pada proses las patri bahan las nir dipanaskan sampai cair/leleh tetapi panas dibutuhkan hanya buat mencairkan/melelehkan bahan tambah, pada las tempa bahan las dipanaskan pada dapur tempa sampai pijar kemudian bahan diberikan sampai tersambung, pelapisan permukaan juga termasuk proses pengelasan dimana bahan pelapis bisa berupa dawai atau bubuk las.
Banyak cara-cara pengelasan dilakukan untuk menyambungkan logam, karena banyaknya jenis proses pengelasan banyak pula cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang pengelasan, tetapi secara konvensional cara-cara pengklasifikasian tersebut dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu pengklasifikasian cara pengelasan berdasarkan cara kerja dan pengklasifikasian cara pengelasan berdasarkan sumber panas yang digunakan dalam proses pengelasan.
Pada cara pengklasifikasian menurut cara kerja bisa dibagi dalam 3 kelas utama, yaitu pengelasan cair, pengelasan tekan & pematrian.
A.Pengelasan cair adalah cara pengelasan pada mana bahan dasar yg disambung dipanaskan sampai mencair dengan asal panas berdasarkan busur listrik atau api gas yg terbakar.
B.Pengelasan tekan adalah cara pengelasan di mana bahan yang disambung dipanaskan sampai pijar kemudian ditekan menjadi satu.
C.Pematrian adalah cara pengelasan dimana logam diikat & disatukan dengan menggunakan bahan paduan logam yang memiliki titik cair rendah, dalam pematrian logam yang disambung nir turut mencair.
Klasifikasi Cara Pengelasan
Pengelompokan cara pengelasan berdasarkan sumber panas, yaitu:
a.Pengelasan gas adalah cara pengelasan menggunakan pencampuran dua gas untuk mendapatkan panas pada pengelasan yang digunakan untuk mancairkan atau bahan dengan atau tanpa bahan tambah, jenis gas yang digunakan :
1.Gas oksigen
dua.Gas asetilin
tiga.Gas hydrogen
4.Gas prophan (LPG)
lima.Gas Methan (LNG)
Las gas
b.Pengelasan busur listrik merupakan cara pengelasan menggunakan busur listrik atau percikan bunga api listrik dampak hubungan singkat antara dua kutub listrik yg terionisasi menggunakan udara melalui penghantar batang elektroda yg sekaligus bisa dipakai jua sebagai bahan tambah atau bahan pengisi pada pengelasan.
Las busur listrik
c.Pengelasan tekan (las tahanan listrik) atau diklaim jua las resisten listrik adalah cara pengelasan di mana bahan yang disambung dipanaskan dengan tahanan listrik melalui elektroda tembaga hingga pijar kemudian ditekan menjadi satu, las tekan atau las tahanan listrik baik sekali dipakai buat penyambungan pelat-pelat yang tipis.
Las tekan
d.Pengelasan tempa adalah cara pengelasan dimana bahan yang disambung dipanaskan sampai pijar dalam dapur tempa kemudian dengan menggunakan palu tempa bahan disatukan diatas paron pembentuk.
Las tempa
e.Pengelasan kimia adalah cara pengelasan menggunakan menggunakan reaksi kima sebagai asal panas buat menyambungkan bahan, jenis las kima dalam penyambungan logam adalah las thermit dimana panas pada pengelasan disebabkan sang reaksi kimia antara serbuk besi & oksida alumunium.
Las kimia
Pada modul ini hanya akan di bahas mengenai pengelasan cair yg memakai las busur manual.
Las busur manual atau umumnya disebut dengan las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las listrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses las yang dapat digolongkan kedalam proses las yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas listrik antara lain yaitu :
a.Las busur menggunakan elektroda karbon, contohnya :
1)Las busur dengan elektroda karbon tunggal.
2)Las busur menggunakan elektroda karbon ganda.
B.Las busur dengan elektroda logam, contohnya :
1)Las busur menggunakan elektroda berselaput /SMAW
2)Las TIG (Tungsten Inert Gas)/GTAW
tiga)Las MIG/GMAW
4)Las submerged.
Pada dasarnya las busur menggunakan elektroda karbon maupun logam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mencapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dengan kuat arus (I) dan waktu (t) yang dinyatakan dalam satuan panas joule atau kalori seperti rumus dibawah ini :
H = E x I x t
Dimana : H = panas dalam satuan joule
E = tegangan listrik pada volt
I = kuat arus pada amper
t = waktu pada dtk
c.Las listrik dengan elektroda karbon
Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda karbon & logam atau diantara 2 ujung elektroda karbon akan memanaskan & mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah bisa dipakai elektroda menggunakan fluksi atau elektroda yg berselaput fluksi.
Las busur dengan elektroda karbon
Tidak ada komentar: